An Advice

-An Advice-

It's so hard to forget someone,

Who gave you so much to remember,

What you dont know is that you,

Turn my day around the second day,

When you say hello,

Even the shortest phone conversation, 

Can put smile on my face and make my day better.

A true smile is not seen through the way your lips smile,

But it is through how your eyes express happy thoughts,

At the moment you smile.

It is hard to pretend happy when inside are broken,

It is hard to say I am "ok" when all I can do is cry,

The hardest thing is, 

Trying to mend things, 

Even if I know it will be the same.

You are always will miss you chance, 

If you never take a risk,

Because pain is only temporary 

It's regret that will last forever,

And life is too short to wake up with regrets,

And believe everything happens for a reason.

Just remember my word,

When you feel like giving up, remember why,

You held on for so long in the first place,

Everything will be ok at the end,

If it is not ok then its not the end yet,

There still a lot things to do.

Behind my smile is a hurting heart. 

Behind my laugh, I'm falling apart. 

Behind my smile, is tears at night. 

Look closely and you will see,

That isn't me,

It's totally different.

Today's moment becomes tomorrow's memory,

So enjoy every moment; good, bad, happy, or sad, 

Because the gift of life is LIFE itself.

I got an advice for you,

Never let anyone fall for you,

When you know there's someone else,

You have in your heart and mind.

Go for someone who is not only proud to have you,

But will also take every risk just to be with you.

No one has the capacity to hurt you, 

Unless you allow them to do so.

I hate the reason why you stay far,

And most of all, I hate how you always break my heart. 

And so, I'm letting you know how much I hate you! 

But wait, How can I hate you when I love you?

When I always imagine you,

Most of the time.

Note:

Asal aku tiba-tiba tulis sajak jiwang-jiwang nih..! Aku pun tak tahu. Andai lah aku dapat jawab soalan aku tuh. haha Sendiri tanya sendiri jawab.

Seorang Pemuisi

-Seorang Pemuisi-

Seorang pemuisi,
Seorang seniman,
Seorang yang hatinya sungguh halus,
Halus bagaikan rambut,
Yang hatinya mudah retak,
Jika badai melanda.

Menyendiri sudah norma,
Kerana hendak menulis,
Untuk mencari ketenangan hati.

Ke hulu ke hilir,
Mencari pemandangan indah,
Untuk ditatapi,
Sehelai daun yang jatuh,
Berguguran,
Untuk menilai kebesaran Allah.

Sambil melihatnya,
Dia berangan,
Dalam jenaknya,
Memikirkan masalah,
Bila sedarnya dia,
Meluahkan perasaannya,
Dia atas sehelai kertas.

Life Full Of Sadness

-Life Full Of Sadness-

Life is full of sadness,
I wish a life could be better,
I got so much,
So much in my mind,
And I end up by telling people,
How am I feel,
But it doesn't really,
Make me feel any better,

Am I worried too much,
I will find somebody to talk to,
That will make my life feel better,
All I need to do is wait,
But waiting is a torture,
That nobody wants it.

Puisi Itu

-Puisi Itu-

Puisi itu warisan Melayu,
Sejak berkurun lamanya,
Menjadi khazanah bangsaku,
Pentingnya puisi pada zaman dulu,
Sering digunakan di dalam apa-apa majlis,
Semakin moden semakin dilupakan.

Seorang pemuisi,
Hatinya halus,
Suka menyendiri,
Berangan dalam dunianya,
Itulah dia.

Berpuisi itu tidak salah,
Yang salahnya menjadi terlalu taksub,
Terlalu taksub sehinggakan,
Perkara lain di lupakan,
Tidak mengambil tahu dunia luar,
Bagai katak bawah tempurung,
Asyik dengan dunianya.

Apabila yang penting dilupakan,
Yang lain ditinggalkan,
Musnahlah hidup,
Akaibat terlalu taksub,
Terlalu asyik dengan dunianya.


Note:
Sajak ini menerangkan tentang seseorang penyajak, tetapi itu bukanlah tema utamanya. Tema utamanya ialah akibat terlalu taksub dengan puisi sehinggakan melupakan perkara lain. Ini boleh melalaikan kita.

Termenung Ku Melihat Awan

-Termenung Ku Melihat Awan-

Termenungku melihat awan,
Sambil menghirup udara segar,
Indah sungguh hari ini,
Mengimbau kenangan yang lalu.

Menghitung detik yang pernah ku lakukan,
Masih terkenang di ingatan,
Sekecil bara yang menujah,
Sehingga sukar bagiku melupakannya,
Ibarat mimpi ngeri,
Di dalam lenaku.

Walau berliku harus direnangi,
Bagai lautan tidak bertepian,
Walau samar dikaburi kabus.

Budak Baru

-Puisi Budak Baru-

Budak baru ini,
Hendak berpuisi,
Tapi apakan daya,
Ilmu tidak penuh di dada.

Andai salah dan kekurangan,
Tiada silap untuk teguran,
Tidak salah membantu
Kerana aku ini budak baru.

Akhir kata aku ini,
Nasihatmu sangat membantu aku.